Pengujian kendaraan bermotor adalah serangkaian kegiatan pemeriksaan persyaratan teknis dan pengujian ambang batas yang telah ditentukan untuk penetapan dan pengesahan kelaikan jalan kendaraan bermotor. Untuk dapat menetapkan dan mengesahkan hasil uji kelaikan kendaraan bermotor diperlukan sumber daya manusia yang berkompetensi agar hasil uji bersifat kredibel dan dapat dipertanggung jawabkan. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan saat ini sedang menjalankan kampanye yaitu Zero Over dimensi dan Over Load (ODOL) 2023 yaitu pelarangan bagi kendaraan yang memiliki dimensi yang melebihi batas maksimal dan bermuatan melebihi dari ketentuan untuk beroprasi dijalan.
Hal ini dilaksanakan guna mengurangi angka kecelakaan yang ditimbulkan oleh kendaraan over dimensi dan over load tersebut. Namun masih dijumpai di beberapa daerah kendaraan wajib uji kususnya mobil barang yang melebihi ukuran dimensi tersebut, hal ini dikarenakan pemilik kendaraan tersebut kurang memahami tentang peraturan dimensi kendaraan yang diperbolehkan.
Over Dimension adalah suatu kondisi dimana dimensi pengangkut kendaraan tidak sesuai dengan standar produksi dan ketentuan peraturan, sedangkan Over Load adalah suatu kondisi dimana kendaraan mengangkut muatan yang melebihi batas beban yang ditetapkan.
Menurut Lookman (2018:2), paradigma kelebihan dimensi kendaraan yang menghasilkan overloading daya angkut muatan mulai menjadi kebiasaan setelah reformasi tahun 1998, sehingga saat Pemerintah akan memberlakukan regulasi penanganan pelanggaran overdimensi dan overloading secara konsisten. Resistensi pengusaha sangat besar yang dimulai dari isu kenaikan harga barang, inflasi dan efek ekonomi lainnya, padahal tidak pernah dipikirkan dampak sosial dan lingkungan seperti kemacetan lalu lintas, waktu perjalanan bertambah, tingginya biaya distribusi barang maupun kerusakan jalan yang menelan
biaya perbaikan sebesar 43 triliun pertahun (Uly, 2018).
Berikut ketentuan bentuk dan contoh bak muatan terbuka angkutan curah.
